Game Black Myth: Wukong adalah salah satu judul yang paling dinantikan dalam dunia game. Terutama karena grafis yang memukau dan gameplay yang menjanjikan. Namun, baru-baru ini, banyak gamer yang mulai melontarkan protes terhadap beberapa aspek dari game ini. Meskipun Game BlackMyth diProtes Gamer : Wukong masih dalam tahap pengembangan dan belum dirilis secara resmi. Sejumlah kritik telah muncul terkait berbagai elemen dalam game yang dinilai tidak memenuhi ekspektasi para pemain.

Pro dan kontra Game BlackMyth diProtes Gamer

Salah satu keluhan utama yang muncul adalah terkait dengan sistem mikrotransaksi yang tampaknya akan diterapkan dalam game ini. Banyak gamer yang merasa kecewa dan khawatir jika Black Myth: Wukong akan mengikuti jejak banyak game AAA lainnya yang mengandalkan mikrotransaksi untuk meraup keuntungan. Sistem pembayaran dalam game, yang termasuk pembelian item kosmetik atau elemen gameplay lainnya, telah lama menjadi sumber kontroversi dalam industri game. Terutama ketika hal tersebut mengarah pada pay-to-win atau ketidakseimbangan dalam pengalaman bermain. Gamer menginginkan game yang fokus pada keterampilan dan imersi tanpa terganggu oleh elemen-elemen yang hanya bisa dibeli dengan uang nyata.

Selain itu, meskipun Black Myth: Wukong dijanjikan akan menawarkan pengalaman yang sangat mendalam dengan cerita yang kuat dan dunia yang luas. Banyak gamer merasa bahwa permainan ini tampaknya akan mengandalkan formula yang sudah terlalu sering digunakan dalam game RPG modern. Beberapa pemain mengkritik pengembang yang terlalu berfokus pada grafis yang mengesankan. Sementara kurang memberi perhatian pada kedalaman gameplay atau inovasi dalam mekanisme permainan.

Protes lainnya muncul dari segi kontrol permainan yang dianggap kurang responsif dalam video-video yang telah dipublikasikan. Beberapa gamer merasa bahwa karakter dalam Black Myth: Wukong tidak cukup fleksibel dan sering kali terjebak dalam animasi yang tidak memadai. Yang dapat mengurangi kenikmatan saat berinteraksi dengan dunia game. Sebagian besar pemain juga mengungkapkan rasa khawatir bahwa game ini akan jatuh ke dalam jebakan klise. Seperti sering kali terjadi pada game berbasis mitologi Tiongkok. Di mana cerita dan tema yang diusung tidak mampu menawarkan sesuatu yang benar-benar baru atau menarik.

Meskipun demikian, banyak juga yang masih optimis dan berharap bahwa pengembang dapat mendengarkan kritik dari komunitas gamer dan melakukan perbaikan sebelum Black Myth: Wukong akhirnya dirilis.